JellyPages.com

Friday 30 November 2012

6 Tips Untuk Tidur Dan Sehat




Tidur merupakan proses untuk mengistirahatkan anggota tubuh kita supaya tidak kelelahan dan overload. Tidur yang berkualitas menjadi dambaan setiap orang. Namun tingkat stres yang tinggi dalam aktifitas sehari-hari terkadang membuat orang tak dapat waktu untuk tidur yang baik. Oleh sebab itu cobalah melakukan langkah-langkah ini untuk mendapatkan tidur yang berkualitas.
Sewaktu tidur tubuh akan memasuki tahap gerakan mata nonrapid (nonrapid eye movement/NREM) dimana sebagian besar malam dan siklus rapid eye movement (REM) yang berulang setiap 90 menit.

Selama tubuh kita tertidur REM (rapid eye movement), energi disediakan hanya untuk otak dan tubuh yang akan mendukung tingkat kinerja saat siang hari. Tidur yang berkualitas bisa meningkatkan kesehatan sistem kekebalan tubuh serta kejernihan mental, mengatur berbagai macam kadar hormon serta perasaan sejahtera.
Seperti dikutip dari Livestrong, pada hari Kamis (10/11/2011) “Supaya bisa mendapatkan manfaat dalam tidur tersebut maka seseorang sebaiknya mendapatkan waktu tidur yang sehat dan berkualitas, berikut ini merupakan hal-hal yang dapat dilakukan untuk mendapat tidur sehat:

1. Cobalah untuk menyesuaiakan waktu tidur berdasarkan kelompok usia
Pada umumnya orang dewasa dianjurkan untuk tidur 7-9 jam per malam, anak usia sekolah mendapatkan waktu tidur 10-11 jam per malam, sedangkan ibu hamil dan orang tua memerlukan waktu tidur yang lebih.
Tetapi kondisi ini bisa bervariasi, hal ini juga tergantung dari status kesehatannya dan kondisi tubuhnya, karena jika terlalu banyak tidur juga dapat menyebabkan masalah medis serta mental tapi jika terlalu sedikit waktu untuk tidur juga menghambat memori, kinerja dan reaksi.

2. Mengkondisikan lingkungan sekitar supaya mendukung tidur yang menenangkan
Suasana yang nyaman adalah hal penting untuk mendapatkan tidur yang berkualitas dan nyenyak. Untuk mendapatkannya sebaiknya menggunakan kasur, seprai dan bantal yang nyaman, ruangan yang tidak terlalu terang, terasa tenang dan temperatur yang sedang.

3. Makan secukupnya 2-3 jam sebelum tidur
Hindarilah makan yang berlebihan mendekati waktu tidur karena hal ini bisa membuat tidur tidak nyenyak. Jika Anda orang yang sering lapar di tengah malam atau menjelang tidur, maka anda bisa mengkonsumsi makanan ringan rendah gula seperti secangkir outmeal, yogurt rendah lemak serta hindari makanan pedas yang dapat mengganggu pencernaan.

4. Hentikan aktifitas merokok dan konsumsi kafein 8 jam sebelum tidur
Zat kafein dan nikotin merupakan stimulan yang sangat mengganggu dan bisa membuat orang jadi gelisah. Tidur gelisah tidak dapat meremajakan tubuh di esok hari namun menyebabkan penyimpangan dalam memori dan pengambilan keputusan.

5. Menjadwalkan tidur dalam aktivitas harian
Memiliki jadwal tidur yang rutin pada jam yang sama setiap malam dapat membantu tubuh untuk siap relaksasi jika sudah mendekati waktu tidur. Namun, apabila tidak bisa tidur cobalah untuk melakukan kegiatan santai seperti baca buku ringan dan mendengarkan musik.

6. Melakukan tidur siang 30 menit untuk meremajakan pikiran
Tidur siang efektif membantu tubuh mengisi ulang energi dan pikiran, tapi sebaiknya batasi waktunya kurang dari 30 menit untuk menghindari gangguan tidur di malam hari. Serta hindari tidur siang jika sudah melebihi jam 3 sore.
Tidur yang sehat sangatlah memepengaruhi berbagai macam jenis kesehatan yang terdapat pada tubuh kita salah satunya adalah mata dan otak kita. Oleh sebab itu tidur sehat sangat di anjurkan kepada setiap orang untuk menerapkan pola tidur sehat tersebut.

http://www.diwarta.com/6-tips-untuk-tidur-yang-sehat-dan-berkualitas/521/

Mengunyah Permen Karet Rusak Memori Jangka Pendek



Pada penelitian sebelumnya telah diketahui bahwa mengunyah permenkaret mampu meningkatkan otak dalam hal memori. Akan tetapi, pada penelitian terbaru justru diketahui sebaliknya.

Temuan terbaru yang dipublikasikan pada Quarterly Journal of Experimental Psychology diketahui bahwa menginyah permen karet bisa merusak memori jangka pendek.
University of Cardiff di Inggris melakukan penelitian terhadap 40 relawan guna mencari tahu dampak mengunyah permen karet terhadap memori jangka pendek. Relawan diminta untuk mengingat urutan huruf dan angka acak sambil mengunyah permen karet, dan hasilnya diketahui bahwa relawan yang mengunyah permen karet didapati memiliki gangguan pada kemampuan untuk mengingat.

Untuk mengantisipasi kehilangan memori jangka pendek bisa dicegah dengan meningkatkan asupan zat besi melalui makanan pada tubuh, seperti tahu, bayam, kacang pinto dan daging merah tanpa lemak.

Buah Apel dan blueberry dipercaya juga baik dikonsumsi karena memiliki banyak kandungan antioksidan. Disamping itu, segelas anggur merah juga efektif untuk mempertajam ingatan.

‘Geoklik‘ berkesimpulan bahwa sebenarnya mengunyah permen karet tidaklah merusak memori atau daya ingat, akan tetapi lebih ke terbelahnya konsentrasi ketika otak sedang dalam proses menyimpan ingatan, sehingga ketika otak dalam proses menyimpan suatu ingatan menjadi tidak maksimal. Sudah tidak asing lagi jika konsentrasi memiliki pengaruh dalam daya ingat seseorang.

http://www.diwarta.com/mengunyah-permen-karet-rusak-memori-jangka-pendek/451/

Konsep Diri



Konsep diri adalah semua ide, pikiran, kepercayaan dan pendirian yang diketahui individu tentang dirinya dan mempengaruhi individu dalam berhubungan dengan orang lain (Stuart dan Sudeen, 1998). Hal ini temasuk persepsi individu akan sifat dan kemampuannya, interaksi dengan orang lain dan lingkungan, nilai-nilai yang berkaitan dengan pengalaman dan objek, tujuan serta keinginannya. Sedangkan menurut Beck, Willian dan Rawlin (1986) menyatakan bahwa konsep diri adalah cara individu memandang dirinya secara utuh, baik fisikal, emosional intelektual , sosial dan spiritual.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Konsep Diri

Menurut Stuart dan Sudeen ada beberapa faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan konsep diri. Faktor-foktor tersebut terdiri dari teori perkembangan, Significant Other (orang yang terpenting atau yang terdekat) dan Self Perception (persepsi diri sendiri), untuk lebih jelasnya mari kita baca lebih lanjut tentang “Faktor yang mempengaruhi Konsep Diri” berikut ini:

1. Teori perkembangan
Konsep diri belum ada waktu lahir, kemudian berkembang secara bertahap sejak lahir seperti mulai mengenal dan membedakan dirinya dan orang lain. Dalam melakukan kegiatannya memiliki batasan diri yang terpisah dari lingkungan dan berkembang melalui kegiatan eksplorasi lingkungan melalui bahasa, pengalaman atau pengenalan tubuh, nama panggilan, pangalaman budaya dan hubungan interpersonal, kemampuan pada area tertentu yang dinilai oleh diri sendiri atau masyarakat serta aktualisasi diri dengan merealisasi potensi yang nyata.

2. Significant Other (orang yang terpenting atau yang terdekat)
Dimana konsep diri dipelajari melalui kontak dan pengalaman dengan orang lain, belajar diri sendiri melalui cermin orang lain yaitu dengan cara pandangan diri merupakan interprestasi diri pandangan orang lain terhadap diri, anak sangat dipengaruhi orang yang dekat, remaja dipengaruhi oleh orang lain yang dekat dengan dirinya, pengaruh orang dekat atau orang penting sepanjang siklus hidup, pengaruh budaya dan sosialisasi.

3. Self Perception (persepsi diri sendiri)
Yaitu persepsi individu terhadap diri sendiri dan penilaiannya, serta persepsi individu terhadap pengalamannya akan situasi tertentu. Konsep diri dapat dibentuk melalui pandangan diri dan pengalaman yang positif. Sehingga konsep merupakan aspek yang kritikal dan dasar dari prilaku individu. Individu dengan konsep diri yang positif dapat berfungsi lebih efektif yang dapat berfungsi lebih efektif yang dapat dilihat dari kemampuan interpersonal, kemampuan intelektual dan penguasaan lingkungan. Sedangkan konsep diri yang negatif dapat dilihat dari hubungan individu dan sosial yang terganggu.

Sumber : http://www.diwarta.com/pengertian-konsep-diri-dan-faktor-yang-mempengaruhinya/664/

Gaya Hidup Modern Terhadap Kepuasan Konsumen


Masyarakat modern ditandai dengan aktivitas kerja yang tinggi serta adanya kesempatan yang sama untuk dapat bekerja bagi setiap orang yang mempunyai kompetensi tanpa diskriminasi. Aktivitas tersebut berdampak pada semakin banyak wanita pekerja atau karir yang menghabiskan waktu di luar rumah, sehingga kesulitan dalam menjalankan aktivitas sebagai ibu rumah tangga termasuk menyediakan makanan bagi keluarga. Kelompok keluarga dengan ekonomi cukup, cenderung memilih makan di luar rumah dengan memilih tempat, restoran atau café, selain cita rasanya lebih enak juga banyak sekali aneka menu yang di tawarkan, serta suasana yang menyenangkan. Surabaya sebagai kota metropolitan memiliki fasilitas untuk kondisi seperti yang di sebutkan di atas.

Bisnis makanan di Surabaya masih memberikan peluang bagi para pengusaha restoran. The Steak salah satu badan usaha restoran membuka usahanya pada 11 November 2002 berlokasi di Surabaya. Awalnya restoran ini di buka khusus untuk pelayanan undangan khusus ( soft opening ), akan tetapi dalam kurun waktu yang tidak lama kemudian, di buka untuk umum. Restoran ini mencoba masuk pada persaingan yang sudah ketat dengan merebut pangsa pasar yang sama dengan restoran lainnya di Surabaya. Berdasarkan hasil survey awal, ada fenomena bahwa konsumen restoran ini makin hari makin bertambah, dan terlihat ada kesetiaan dari pelanggannya dilihat dari frekuensi kunjungan mereka. Hal ini membuat peneliti ingin menganalisis tingkat kesetiaan pelanggan restoran ini berdasarkan tingkat kepuasan mereka. Hasil penelitian ini di harapkan dapat menjadi masukkan manajemen mengevaluasi keberhasilan dalam mengelola restoran menghadapi pesaing yang makin ketat dan agresif.

Sehingga dapat di tarik kesimpulan, bahwa gaya hidup dan lingkungan dapat mempengaruhi seseorang bisa menjadi konsumerisme, karena mereka tidak memiliki waktu dan kesempatan untuk menyiapkan, atau mendapatkan sesuatu yang di inginkan, atau di harapkan.

Sumber : http://bencisunyi.blogspot.com/2010/03/pengaruh-kepuasan-konsumen-terhadap.html

Kepribadian Dalam Perilaku Konsumen




PENGERTIAN KEPRIBADIAN

Kepribadian didefinisikan sebagai ciri-ciri kejiwaan dalam diri yang menentukan dan mencerminkan bagaimana seseorang berespon terhadap lingkungannya. Penekanan dalam definisi ini adalah pada sifat-sifat dalam diri atau sifat-sifat kewajiban yaitu kualitas, sifat, pembawaan, kemampuan mempengaruhi orang dan perangai khusus yang membedakan satu individu dari individu lainnya. Kepribadian cenderung mempengaruhi pilihan seseorang terhadap produk. Sifat-sifat inilah yang mempengaruhi cara konsumen merespon usaha promosi para pemasar, dan kapan, di mana, dan bagaimana mereka mengkonsumsi produk dan jasa tertentu. Karena itu, identifikasi teerhadap karakteristik kepribadian khusus yang berhubungan dengan perilaku konsumen sangat berguna dalam penyusunan strategi segmentasi pasar perusahaan.

Sifat-sifat Dasar Kepribadian

1).Kepribadian mencerminkan perbedaan individuKarena karakterisitik dalam diri yang memebentuk kepribadian individu merupakan kombinasi unik berbagai faktor, maka tidak ada dua individu yang betul-betul sama. Kepribadian merupakan konsep yang berguna karena memungkinkan kita untuk menggolongkan konsumen ke dalam berbagai kelompok yang berbeda atas dasar satu atau beberapa sifat.

2).Kepribadian bersifat konsisten dan bertahan lamaSuatu kepribadian umumnya sudah terlihat sejak manusia berumur anak-anak, hal ini cenderung akan bertahan secara konsisten membentuk kepribadian ketika kita dewasa. Walaupun para pemasar tidak dapat merubah kepribadian konsumen supaya sesuai dengan produk mereka, jika mereka mengetahui, mereka dapat berusaha menarik perhatian kelompok konsumen yang menjadi target mereka melalui sifat-sifat relevan yang menjadi karakteristik kepribadian kelompok konsumen yang bersangkutan. Walaupun kepribadian konsumen mungkin konsisten, perilaku konsumsi mereka sering sangat bervariasi karena berbagai faktor psikologis, sosiobudaya, lingkungan, dan situasional yang mempengaruhi perilaku.

3) Kepribadian dapat berubahKepribadian dapat mengalami perubahan pada berbagai keadaan tertentu. Karena adanya berbagai peristiwa hidup seperti kelahiran, kematian, dan lain sebagainya. Kepribadian seseorang berubah tidak hanya sebagai respon terhadap berbagai peristiwa yang terjadi tiba-tiba, tetapi juga sebagai bagian dari proses menuju ke kedewasaan secara berangsur-angsur.

Sumber :www.google.com

Motivasi Terhadap Perilaku Konsumen


Motivasi konsumen

Menurut kotler dan keller (2006)motivasi adalah sebuah kebutuhan yang cukup menekan untuk mengarahkan seseorng mencari keputusan dari sebuah kebutuhan.
Selain itu menurut shiffman dan kanuk(2007) motivasi juga dapat dibagi berdasarkan pengaruh terhadap pembelian ,yaitu :

1.Motivasi Rasiaonal

konsumen menggunakan istilah rasionalitasini dalam arti ekonomi tradisionaldimna diasumsikan bahwa konsumen bertingkah laku rasionaldengan cara mempertimbangkan segala arternatifdengan hati-hati dan memilih produk-produk yang dapat memberikkan mereka kualitas yang paling baik. Dalam konteks pemasaran , istilah rasional ini mengungkapkan bahwa konsumen memilki tujuan dalam memilih produk berdasarkan criteria obyektif secara keseluruan seperti ukuran , berat ,harga dan mil per galon.

2.Motivasi Emosional

Motivasi ini menggambarkan tujuan-tujuandari emilihanberdasarkan criteria pribadi atau subyektif seperti harga diri,rasa takut,perhatian atau status.

Sumber www.google.com

Sunday 25 November 2012

Eksekutif Muda

Eksekutif adalah semua karyawan yang karena ilmu atau jabatannya mampu memberikan kinerja atau output yang positif bagi organisasi. Artinya, Eksekutif tidak terbatas pada jabatan Direksi atau Manajer saja, bahkan Kepala Ruangan Keperawatan, atau Kepala Unit Cleaning Service, yang mampu memberikan pelayanan yg memuaskan bagi pasiennya di RS adalah juga seorang Eksekutif.

"Seorang eksekutif yang ingin mencapai sukses harus memiliki lima kunci sukses yaitu:
•Target karier
•Kompetensi
•Konsistensi
•Koneksi
•Komitmen
Pertama-tama, untuk menjadi seorang eksekutif andal, dibutuhkan target karier yang ditulis dengan memetakan imajinasi atau lebih dikenal dengan mind mapping. Satu jalur untuk setiap target.

Setelah memetakan target, perlu meningkatkan kompetensi yang kita miliki di bidang tersebut. Kemudian, secara konsisten mengembangkan kompetensi tersebut. Setelah matang secara kompetensi, kita perlu mencari koneksi tempat bekerja yang cocok dengan kompetensi yang dimiliki. Setelah itu, kita harus memiliki komitmen dalam menjalankan pekerjaan tersebut.

Sumber : http://arflstxtx.blogspot.com/2010/01/eksekutif-muda.html

NICHE

Niche market menurut Wikipedia adalah produk atau jasa yang khusus ditujukkan untuk memuaskan kebutuhan pasar secara spesifik, maksud dari niche market ini adalah untuk mendapatkan kepuasan dari pelanggan dan dapat menguasai harga pasar, kualitas maupun demografinya.

Ada 3 tips untuk memilih niche market yang tepat:
1.Pastikan ada permintaan pasarnya
2.Ada juga persaingan yang seimbang
3.Pastikan Anda dapat dengan cepat membangun konten di situs anda untuk niche market yang anda “bidik”

7 keuntungan memilih niche marketing:

1.Jika memilih niche market, kompetisi akan berkurang sehingga lebih mudah untuk memasarkan produk tersebut terutama jika menggunakan media iklan.
2.Lebih mudah dan lebih murah untuk menjangkau konsumen yang dibidik.
3.Niche market memenuhi kebutuhan pelanggan yang unik.
4.Niche market memungkinkan untuk menciptakan produk yang unik dan menguntungkan.
5.Memilih niche market berarti membangun merek bisnis yang unik
6.Memilih Niche market membuat kita terkenal sebagai ahli di bidang tersebut.
7.Jumlah niche market tidak terbatas. Bisa ratusan bahkan ribuan. Jadi kita sebenarnya mempunyai banyak peluang untuk berburu niche yang lain begitu berhasil dengan satu niche.

Sikap

Terdapat beberapa pengertian sikap yang disampaikan oleh para ahli. Intinya sikap adalah perasaan dari konsumen (positif dan negatif) dari suatu objek setelah dia mengevaluasi objek tersebut. Semakin banyak objek yang dievaluasi akan semakin banyak sikap yang terbentuk.

Fungsi-fungsi Sikap

Daniel Kazt mengklasifikasikan empat fungsi sikap yaitu :
1.Fungsi Utilitarian
Merupakan fungsi yang berhubungan dengan prinsip-prinsip dasar imbalan dan hukuman. Disini konsumen mengembangkan beberapa sikap terhadap produk atas dasar apakah suatu produk memberikan kepuasan atau kekecewaan. Jika seseorang menyukai suatu produk apakah dia akan mengembangkan sebuah sikap positif terhadap produk tersebut.
2.Fungsi Ekspresi Nilai
Konsumen mengembangkan sikap terhadap suatu produk bukan didasarkan atas manfaat produk itu, tetapi lebih didasarkan atas kemampuan merek produk itu mengekspresikan nilai-nilai yang ada pada dirinya.
3.Fungsi Mempertahankan Ego
Sikap yang dikembangkan oleh konsumen cenderung untuk melindunginya dari tantangan eksternal maupun perasaan internal, sehingga membentuk fungsi mempertahankan ego.
4.Fungsi Pengetahuan
Melalui sikap yang ditunjukkan akan dapat diketahui bahwa dirinya memiliki pengetahuan yang cukup, yang banyak atau tidak tahu sama sekali mengenai objek sikap. Fungsi pengetahuan dapat membantu konsumen mengurangi ketidakpastian dan kebingungan dalam memilah-milah informasi yang relevan dan tidak relevan dengan kebutuhannya.

sumber:www.google.com

Monday 12 November 2012

AIDA


AIDA adalah singkatan yang digunakan dalam pemasaran dan iklan yang menggambarkan daftar umum peristiwa yang mungkin terjadi ketika konsumen terlibat dengan iklan.

* A – Attention = Perhatian (Kesadaran): menarik perhatian pelanggan.
* I – Interest =Bunga: meningkatkan minat pelanggan dengan berfokus pada dan menunjukkan keuntungan dan manfaat (bukan berfokus pada fitur, seperti dalam iklan tradisional).
* D - Desire: meyakinkan pelanggan bahwa mereka inginkan dan menginginkan produk atau layanan dan bahwa hal itu akan memenuhi kebutuhan mereka.
* A – Action= Aksi: pelanggan mengarah kepada mengambil tindakan dan / atau pembelian.

Menggunakan sistem seperti ini memberikan satu pemahaman umum tentang bagaimana target pasar secara efektif. Pindah dari langkah ke langkah, seseorang kehilangan beberapa persen dari prospek.

Model AIDA (Attention, Interest, Desire, Action) adalah salah satu model hirarki respon yang cukup popular bagi pemasar sebagai pedoman dalam melaksanakan kegiatan pemasaran. Menurut model ini, alat promosi harus menarik perhatian, mendapatkan dan mendorong minat, membangkitkan keinginan, dan menghasilkan tindakan. Dalam membangun program komunikasi yang efektif, aspek terpenting adalah memahami proses terjadinya respon dari konsumen, misalnya dalam hal konsumen melakukan pembelian suatu produk, maka diperlukan pemahaman mengenai usaha promosi yang dapat mempengaruhi respon konsumen tersebut (Belch 1995:163 dalam Nurbenny 2005:38).

Teori keputusan pembelian dalm model AIDA dijelaskan dalam empat tahap sebagai berikut :
• Tahap Menaruh Perhatian (Attention)
• Tahap Ketertarikan (Interest)
• Tahap Berhasrat/Berniat (Desire )
• Tahap Memutuskan untuk aksi beli (Action)

Teori AIDA (Tjetjep Djatnika,2007) yang mendalilkan bahwa pengambilan keputusan pembelian adalah suatu proses psikologis yang dilalui oleh Konsumen atau pembeli, prosesnya yang diawali dengan tahap menaruh perhatian (Attention) terhadap barang atau jasa yang kemudian jika berkesan dia akan melangkah ke tahap ketertarikan (Interest) untuk mengetahui lebih jauh tentang keistimewaan produk atau jasa tersebut yang jika intensitas ketertarikannya kuat berlanjut ke tahap berhasrat/berminat (Desire) karena barang atau jasa yang ditawarkan sesuai dengan kebutuhan-kebutuhan-nya. Jika hasrat dan minatnya begitu kuat baik karena dorongan dari dalam atau rangsangan persuasif dari luar maka konsumen atau pembeli tersebut akan mengambil keputusan membeli (Action to buy) barang atau jasa yang di tawarkan.

Sumber : http://en.wikipedia.org/wiki/AIDA_%28marketing%29
http://tutorialkuliah.blogspot.com/2009/11/teori-keputusan-pembelian-aida.html

Window shopping


Window shopping adalah hobi yang menyenangkan dan murah dinikmati oleh orang di seluruh dunia. Proses ini melibatkan berjalan melalui distrik perbelanjaan atau mal dengan tujuan untuk melihat menampilkan jendela untuk setiap toko ritel di daerah. Orang dapat memilih untuk jendela toko sebagai cara untuk melewatkan waktu, mendapatkan ide untuk menampilkan yang dapat digunakan di rumah, atau untuk mengumpulkan beberapa inspirasi untuk hadiah memberi masa depan.

Salah satu atraksi terbesar window shopping adalah bahwa kegiatan tidak ada biaya apapun. Ini berarti bahwa setiap orang, tanpa memandang status keuangan saat ini, bisa pergi pada ekspedisi window shopping. Kegiatan ini umumnya dianggap lebih aman, karena orang pada anggaran yang terbatas sangat kecil kemungkinannya untuk membuat impuls membeli jika mereka tetap berada di luar toko.

Window shopping sejati adalah suatu kegiatan yang tidak pernah terburu-buru. Dalam rangka untuk menerima manfaat penuh, penting untuk mengejar berbelanja jendela dengan santai. Pembelanja jendela khas tidak peduli dengan berapa banyak menampilkan jendela yang diamati atau berapa banyak waktu yang dihabiskan menikmati masing-masing menampilkan. Sebaliknya, fokusnya adalah pada menikmati barang-barang yang ditampilkan di jendela, serta membuat catatan dari cara masing-masing pemilik toko memilih untuk menampilkan semua item yang termasuk dalam presentasi.
Seiring dengan menjadi cara yang ideal untuk mengisi waktu tanpa uang belanja, window shopping juga dapat berfungsi sebagai inspirasi bagi tugas-tugas lainnya. Menghabiskan waktu melihat menampilkan jendela dapat memicu ide-ide kreatif yang dapat digunakan di rumah. Misalnya, tampilan jendela yang berisi meja makan dan kursi dapat memberikan inspirasi bagi pengaturan meja, centerpieces, atau ide-ide lain yang dapat digunakan untuk berdandan ruang makan di rumah.

Sementara window shopping tradisional berlangsung di lokasi batu bata dan mortir, konsep window shopping virtual telah menjadi sangat populer. Dengan melihat item dipamerkan di toko online, pembeli dapat menikmati manfaat dari berlalunya waktu, mendapatkan ide-ide yang dapat digunakan di rumah, dan juga menemukan inspirasi untuk hadiah dan pembelian lainnya dijadwalkan untuk kemudian hari. Salah satu keuntungan dari window shopping virtual adalah bahwa halaman web yang menarik dapat bookmarked untuk kunjungan kembali di kemudian hari.


Sumber : http://www.wisegeek.com/what-is-window-shopping.htm

Impulse buying


Impulse buying adalah perilaku konsumen yang melakukan pembelian secara spontan, tanpa perncanaan terlebih dahulu.

Ada beberapa faktor yang menyebabkan orang membeli sesuatu diluar rencana, yaitu :
1.Hasrat untuk mencoba barang atau merk baru.
2.Pengaruh dari iklan yang ditonton sebelumnya.
3.Display dan kemasan produk yang menarik.
4.Bujukan Salesman atau Sales Promotion Girl.

Dalam hubungannya dengan perilaku konsumen, produk dapat dibagi menjadi dua kategori :

1.Produk dengan kategori high involvement : produk yang membutuhkan pertimbangan dan perhatian khusus sebelum membeli, misalnya : mobil, rumah, laptop, handphone, sepeda motor, dll. Dalam membeli produk jenis high involvement ini, biasanya konsumen telah merencanakan dan mempertimbangkannya terlebih dahulu, misalnya : merencanakan budgetnya, memperhatikan spesifikasi produknya, kalau membeli rumah, harus pertimbangkan lokasinya, dll.Kesalahan dalam membeli produk ini, akan beresiko cukup besar, baik resiko keuangan maupun non keuangan.

2.Produk dengan kategori low involvement : produk yang tidak membutuhkan perhatian khusus sebelum membeli, misalnya : permen, coklat, dll. Pada saat konsumen membeli produk kategori low involvement ini, biasanya mereka tidak merencanakannya dan mempertimbangkannya secara khusus, misalnya : nabung dulu beberapa waktu sebelum membeli permen, atau memeriksa kandungan bahan di dalam permen, dsb.Dan, berbeda dengan pembelian produk high involvement, pembelian produk jenis low involvement ini tidak memiliki resiko sama sekali.

Produk low involvement diataslah yang mendorong orang melakukan impulse buying.
Strategi produsen dalam menjaring impulse buying diantaranya adalah sebagai berikut :

1.Komunikasi atau promosi harus mind catching, misalnya : menggunakan publik figur sebagai bintang iklan.

2.Distribusi : produk harus semudah mungkin diakses oleh konsumen, misalnya : meletakkan produk (permen,coklat,batu battery, dan produk low involvement lainnya) di kasir swalayan atau toko.

3.Display produk yang menarik. Sebagian besar konsumen yangmelakukan impulse buying adalah wanita dan anak-anak. Dan mereka biasanya tertarik dengan kemasan produk yang menarik. Mengapa fokus pada anak anak ? Walaupun mereka bukan yang pegang uang, dan tidak memiliki purchasing power yang independen, namun anaka-anak merupakan influencer yang tinggi dalam memilih barang. Bayangkan bila si kecil tiba-tiba mogok didepan barang yang diinginkannya, tentu orang tua tidak punya pilihan lain selain mengabulkan permintaannya.

4.Produk yang inovatif : konsumen cenderung mencoba produk produk baru. Dan, bisanya produk yang hanya rata rata, memiliki potensi yang rendah dalam menarik impulse buying. Usahakan produk Anda seinovatif mungkin, baik dari kualitas maupun kemasannya.

Sumber: http://id.shvoong.com/business-management/marketing/2024568-impulse-buying/#ixzz2C0h3s67R

Perilaku konsumen


Perilaku konsumen adalah proses ketika seseorang berhubungan dengan pencarian,pemilihan, pembelian,penggunaan,serta pengevaluasian produk dan jasa demi memenuhi kebutuhan dan keinginan. Perilaku konsumen merupakan hal-hal yang mendasari konsumen untuk membuat keputusan pembelian.Untuk barang berharga jual rendah (low-involvement) proses pengambilan keputusan dilakukan dengan mudah,sedangkan untuk barang berharga jual tinggi (high-involvement) proses pengambilan keputusan dilakukan dengan pertimbangan yang matang.

Pendekatan dalam meneliti perilaku konsumen
Terdapat tiga pendekatan utama dalam meneliti perilaku konsumen.Pendekatan pertama adalah pendekatan interpretif.Pendekatan ini menggali secara mendalam perilaku konsumsi dan hal yang mendasarinya. Studi dilakukan dengan melalui wawancara panjang dan focus group discussion untuk memahami apa makna sebuah produk dan jasa bagi konsumen dan apa yang dirasakan dan dialami konsumen ketika membeli dan menggunakannya.

Pendekatan ke dua adalah pendekatan tradisional yang didasari pada teori dan metode dari ilmu psikkolgi kognitif, sosial, dan behaviorial serta dari ilmu sosiologi.Pendekatan ini bertujuan mengembangkan teori dan metode untuk menjelaskan perilaku dan pembuatan keputusan konsumen. Studi dilakukan melalui eksperimen dan survei untuk menguji coba teori dan mencari pemahaman tentang bagaimana seorang konsumen memproses informasi, membuat keputusan, serta pengaruh lingkungan sosial terhadap perilaku konsumen.
Pendekatan ke tiga disebut sebagai sains pemasaran yang didasari pada teori dan metode dari ilmu ekonomi dan statistika.Pendekatan ini dilakukan dengan mengembangkan dan menguji coba model matimatika berdasarkan hierarki kebutuhan manusia menurut Abraham Maslow untuk memprediksi pengaruh strategi marketing terhadap pilihan dan pola konsumsi, yang dikenal dengan sebutan moving rate analysis.
Ketiga pendekatan sama-sama memiliki nilai dan tinggi dan memberikan pemahaman atas perilaku konsumen dan strategi marketing dari sudut pandang dan tingkatan analisis yang berbeda. Sebuah perusahaan dapat saja menggunakan salah satu atau seluruh pendekatan, tergantung permasalahan yang dihadapi perusahaan tersebut
Aplikasi

Pemahaman akan perilaku konsumen dapat diaplikasikan dalam beberapa hal, yang pertama adalah untuk merancang sebuah strategi pemasaran yang baik, misalnya menentukan kapan saat yang tepat perusahaan memberikan diskon untuk menarik pembeli.Ke dua, perilaku konsumen dapat membantu pembuat keputusan membuat kebijakan publik.Misalnya dengan mengetahui bahwa konsumen akan banyak menggunakan transportasi saat lebaran, pembuat keputusan dapat merencanakan harga tiket transportasi di hari raya tersebut. Aplikasi ke tiga adalah dalam hal pemasaran social(social marketing), yaitu penyebaran ide di antara konsumen.Dengan memahami sikap konsumen dalam menghadapi sesuatu, seseorang dapat menyebarkan ide dengan lebih cepat dan efektif.

Proses pengambilan keputusan pembelian
Sebelum dan sesudah melakukan pembelian, seorang konsumen akan melakukan sejumlah proses yang mendasari pengambilan keputusan, yakni:

1. Pengenalan masalah(problem recognition).Konsumen akan membeli suatu produk sebagai solusi atas permasalahan yang dihadapinya. Tanpa adanya pengenalan masalah yang muncul, konsumen tidak dapat menentukan produk yang akan dibeli.
2. Pencarian informasi (information source).Setelah memahami masalah yang ada, konsumen akan termotivasi untuk mencari informasi untuk menyelesaikan permasalahan yang ada melalui pencarianin. Proses informasi pencarian informasi dapat berasal dari dalam memori(internal) dan berdasarkan pengalaman orang lain (eksternal).
3. Mengevaluasi alternatif (alternative evaluation). Setelah konsumen mendapat berbagai macam informasi, konsumen akan mengevaluasi alternative yang ada untuk mengatasi permasalahan yang dihadapinya.
4. Keputusan pembelian (purchase decision).Setelah konsumen mengevaluasi beberapa alternatif strategis yang ada, konsumen akan membuat keputusan pembelianTerkadang waktu yang dibutuhkan antara membuat keputusan pembelian dengan menciptakan pembelian yang aktual tidak sama dikarenakan adanya hal-hal lain yang perlu dipertimbangkan.
5. Evaluasi pasca-pembelian (post-purchase evaluation) merupakan proses evaluasi yang dilakukan konsumen tidak hanya berakhir pada tahap pembuatan keputusan pembelian.Setelah membeli produksi tersebut, konsumen akan melakukan evaluasi apakah produk tersebut sesuai dengan harapannya. Dalam hal ini, terjadi kepuasan dan ketidakpusan konsumen. Konsumen akan puas jika produk tersebut sesuai dengan harapannya dan selanjutnya akan meningkatkan permintaan akan merek produk tersebut pada masa depan.Sebaliknya, konsumen akan merasa tidak puas jika produk tersebut tidak sesuai dengan harapannya dan hal ini akan menurunkan permintaan konsumen pada masa depan.
Faktor-faktor yang memengaruhi
Terdapat lima faktor internal yang relevan terhadap proses pembuatan keputusan pembelian:
1.Motivasi (motivation) merupakan suatu dorongan yang ada dalam diri manusia untuk mencapai tujuan tertentu.
2.Persepsi (perception) merupakan hasil pemaknaan seseorang terhadap stimulus atau kejadian yang diterimanya berdasarkan informasi danpengalamannya terhadap rangsangan tersebut.
3.Pembentukan sikap (attitude formation) merupakan penilaian yang ada dalam diri seseorang yang mencerminkan sikap suka/tidak suka seseorang akan suatu hal.
4.Integrasi (integration) merupakan kesatuan antara sikap dan tindakan Integrasi merupakan respon atas sikap yang diambil. Perasaan suka akan mendorong seseorang untuk membeli dan perasaan tidak suka akan membulatkan tekad seseorang untuk tidak membeli produk tersebut.```````


Sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Perilaku_konsumen